Minggu, 07 Juni 2009

TUGAS PENGENALAN LAHAN BASAH


tungkaran

Secara geografis desa Tungkaran di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar terletak di 3 37′ 22.8” Lintang Selatan dan 114 42′ 09.2” Bujur Timur. Untuk dapat menjangkau desa tungkaran tidak diperlukan waktu lama, hanya menempuh waktu kurang lebih sekitar 19 menit dari kota Banjarbaru dengan kendaraan bermotor.

Luas lahan basah di Kalimantan Selatan mencapai 382.272 ha. Lahan basah di Kalimantan Selatan merupakan daerah cekungan pada dataran rendah yang pada musim penghujan tergenang tinggi oleh air luapan dari sungai atau kumpulan air hujan, pada musim kemarau airnya menjadi kering.

Lahan basah adalah lahan yang secara alami atau buatan selalu tergenang, baik secara terus-menerus ataupun musiman, dengan air yang diam ataupun mengalir. Air yang menggenangi lahan basah dapat berupa air tawar, payau dan asin. Tinggi muka air laut yang menggenangi lahan basah yang terdapat di pinggir laut tidak lebih dari 6 meter pada kondisi surut. Sebagian besar kondisi tanah di Kalimantan Selatan adalah lahan basah atau lahan gambut. Artinya, daerah Kalimantan selatan merupakan kawasan rawa terbesar karena tergenang air, baik secara musiman maupun permanen dan banyak ditumbuhi vegetasi sehingga secara umum kondisi lahan basah memiliki tekstur, sifat fisik dan kimia yang khas.

Luas lahan basah di Kalimantan Selatan mencapai 382.272 ha. Lahan basah di Kalimantan Selatan merupakan daerah cekungan pada dataran rendah yang pada musim penghujan tergenang tinggi oleh air luapan dari sungai atau kumpulan air hujan, pada musim kemarau airnya menjadi kering.

102_3032

Secara geografis desa Tungkaran di Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar terletak di 3 37′ 22.8” Lintang Selatan dan 114 42′ 09.2” Bujur Timur. Untuk dapat menjangkau desa tungkaran tidak diperlukan waktu lama, hanya menempuh waktu kurang lebih sekitar 19 menit dari kota Banjarbaru dengan kendaraan bermotor.

Kondisi lingkungan lahan basah di desa Tungkaran sangat banyak di tumbuhi vegetasi air seperti eceng gondok, purun tikus, kayapu dan teratai. Banyak juga pohon-pohon sagu yang tumbuh di sekitar lahan basah tersebut, selain itu juga terdapat ikan-ikan yang biasa hidup di perairan lahan basah seperti ikan betok, ikan sepat rawa, ikan sepat siam dan ikan gabus.

Lahan basah yang masih belum tergarap itu merupakan habitat yang sangat nyaman bagi tanaman-tanaman rawa dan tanaman air seperti Purun Tikus (Eleocharis dulcis), Eceng gondok (Eicchorina cressipes), dan teratai (Salvinia molesta). Selain sebagai habitat bagi tanaman rawa dan tanaman air kawasan ini juga menjadi habitat dari hewan air seperti kodok rawa (Fejervarya cancrivora) dan ikan air tawar seperti ikan sepat Ikan Sepat (Trichogaster pectoralis).
Sebagian besar lahan basah yang ada didaerah tungkaran menjadi habitat utama dari tumbuhan eceng gondok (Eicchorina cressipes), ecen gondok sering dikenal sebagai tanaman gulma atau tanaman hama sehingga banyak lahan basah di dereah tungkaran yang tidak bisa dimanfaatkan sebaik mungkin karena di tumbuhi oleh eceng gondok. Sebenarnya eceng gondok yang cukup banyak tersebut bisa menjadi nilai ekonomi yang cukup tinggi kalau saja dikembang biakan secara benar, misalnya saja seratnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan yang sekarang sudah banyak di ekspor keluar negeri. Daun dari tanaman eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi enceng gondok juaga mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk ekosistem sekitar lahan basah tersebut, eceng gondok dapat menjadi pembersih polutan logam berat yang ada di air yang dapat mengganggu ekosistem sekitar lahan basah tersebut.

102_3006

Selain eceng gondok tanaman yang juga mempunyai manfaat yang sangat baik dalam eksistensi lahan basah di daerah tungkaran tersebut adalah purun tikus atau dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan Eleocharis dulcis. Purun tikus (Eleocharis dulcis) adalah tanaman khas daeraha rawa yang memiliki Batang tegak, tidak bercabang, warna abu-abu hingga hijau mengkilat dengan panjang 50-200 cm dan ketebalan 2-8 mm. Sedangkan daun mengecil sampai ke bagian basal, pelepah tipis seperti membran, ujungnya asimetris, berwarna cokelat kemerahan. Purun tikus juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan berupa tas, tikar dan lebih banyak lagi dan juga dapat menjaga tanaman para petani dari serangan hama serangga. Ekosistem disekitar lahan basah di daerah tungkaran sedikit terganggu dengan adanya sampah-sampah rumah tangga dan sampah-sampah anorganik yang sangat sulit untuk diuraikan yang berserakan di kawasan tersebut. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang seberapa pentingnya peran lahan basah tersebut dalam ekosistem merupakan sebab yang dapat menghambat kelangsungan lahan basah tersebut. Apabila hal ini tidak cepat ditanggulangi maka akan menghambat eksistensi dari lahan basah itu sendiri serta dapat merusak kelangsungan dari ekosistem yang ada di sekitar lahan basah tersebut.

102_3008102_3020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar